Bandar LampungPeristiwa

Berlangsung Hingga September, Warga Bandar Lampung Mulai Hadapi Dampak Kemarau Panjang

Avatar photo
×

Berlangsung Hingga September, Warga Bandar Lampung Mulai Hadapi Dampak Kemarau Panjang

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi kemarau. Foto: Freepik

RADENINTANNEWS.COM – Dampak kemarau panjang mulai dirasakan oleh warga Kota Bandar Lampung. Beberapa daerah kini mengalami kekurangan pasokan air bersih, dengan sumur artesis dan pompa semakin sulit mengeluarkan air.

Untuk mengantisipasi masalah ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung telah menyiapkan dua unit mobil pengangkut air bersih serta tim penyelamat yang siap siaga selama 24 jam.

Kepala Pelaksana BPBD Bandar Lampung, Wakidi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah bersiap menghadapi kemungkinan kemarau ekstrim dan fenomena La Nina. “Kami sudah mempersiapkan dua unit mobil suplai air yang akan digunakan jika ada laporan dari lurah terkait kebutuhan masyarakat. Biasanya, wilayah yang paling terdampak kekeringan adalah Kecamatan Panjang, Sukabumi, Kedamaian, dan Sukarame,” jelasnya pada Kamis, 8 Agustus 2024.

Dua tangki air dengan kapasitas masing-masing 6.000 liter sudah disiapkan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. “Permintaan sudah mulai ada, tetapi karena kerusakan pada mesin PAM, kami akan membantu,” tambahnya.

Mengenai fenomena La Nina, yang merupakan kebalikan dari El Nino, Wakidi menjelaskan bahwa meskipun saat ini musim kemarau, hujan masih dapat turun di beberapa lokasi. “Kami berharap tidak ada bencana seperti puting beliung di Bandar Lampung. Tim kami sudah siap siaga 24 jam,” tegasnya.

La Nina yang kuat pernah terjadi pada tahun 2010, mempengaruhi peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Lampung. Pada periode tertentu, fenomena ini dapat meningkatkan curah hujan hingga 20-40% lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun normal. Namun, ada juga wilayah yang mengalami peningkatan curah hujan lebih dari 40%.

Sejalan dengan itu, Pemkot Bandar Lampung telah mengambil langkah antisipatif untuk mengatasi risiko kebakaran selama musim kemarau. Kepala Dinas Kebakaran Kota Bandar Lampung, Anthony Irawan, mengungkapkan bahwa 16 pos telah disiapkan di setiap kecamatan untuk bersiaga selama 24 jam dan menyediakan air saat dibutuhkan, terutama dalam situasi kebakaran.

“Berdasarkan data kebakaran musim kemarau tahun lalu, beberapa wilayah, seperti Sukabumi dan Telukbetung Barat, menjadi daerah rawan kebakaran,” katanya. Anthony juga menegaskan bahwa Dinas Kebakaran siap mendukung BPBD dalam memenuhi kebutuhan air bersih, terutama di daerah yang mengalami kekeringan.

“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan menghindari aktivitas yang dapat memicu kebakaran, seperti membuang puntung rokok sembarangan atau membakar lahan,” ujarnya.

Berdasarkan informasi dari BMKG Lampung, musim kemarau diperkirakan akan berlangsung dari Juli hingga September, dengan puncaknya terjadi pada bulan Agustus 2024.***